
Awal November 2017 lalu, aku dan suami berlibur ke Australia. Liburan kali ini menjadi liburan perdana Sophia ke luar negeri. Beberapa hal telah kami persiapkan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, seperti misalnya pembuatan Paspor, visa, dan reservasi online.
Di tulisan kali ini, aku akan berbagi itinerary dan budgeting yang bisa dijadikan acuan jika Teman-Teman sedang merencanakan liburan ke tujuan yang sama.
To-Do-List Sebelum Keberangkatan
- Siapkan Paspor & visa Australia. Karena Australia bukan negara visa-free, jadi pastikan visa approval sudah diperoleh sebelum keberangkatan. Cara membuat visa Australia, bisa dibaca di sini (IDR 1,650,000/orang).
- Agar lebih hemat, beli tiket pesawat di Travel Fair. Kami mendapat tiket Pulang-Pergi Garuda Indonesia seharga IDR 5,500,000/orang, sementara tiket infant hanya 10% dari harga tiket dewasa atau IDR 550,000 saja.

- Meskipun sedikit lebih mahal, usahakan reservasi Airbnb/apartemen/hotel di area free-tram-zone. Ini adalah Airbnb kami di Dockland yang sangat recomended (AUD 130/malam). Klik di sini untuk detail area free-tram-zone.
- Untuk pengguna Telkomsel, kalo nggak mau ganti nomor HP selama di Australia, bisa aktifkan paket International Roaming (Asia & Australia). Harga mulai IDR 125,000/3 hari. Info lengkap bisa klik di sini.
- Agar lebih tenang, penting pula untuk beli Travel Insurance. Ini membantu meminimalisir kerugian jika something bad happens, misalnya: kecelakaan pesawat atau kehilangan bagasi. Knocking on the wood ya!
Hari Ke-1, Kamis 9 November 2017
Kami tiba di Tullamarine Airport Melbourne sekitar jam 8 pagi. Untuk menuju downtown, kami harus membeli tiket SkyBus (AUD 19/orang), yang relatif lebih murah dibandingkan taxi atau Uber. SkyBus ada tiap 10 menit dengan durasi perjalanan dari Airport ke Southern Cross Station selama 20 menit. Tiba di Southern Cross Station, kami akhirnya memutuskan untuk berburu coffee shop sembari menunggu waktu check-in. Agar nggak repot bawa-bawa koper, kami menyewa public locker (AUD 8 per 3 jam).



Coffee shop pertama kami adalah Patricia Coffee Brewers. Berlokasi di gang kecil, Patricia ternyata sesak dipenuhi crowd rapih ber-suit and tie, sedangkan aku dan suami super berantakan dari perjalanan panjang sebelumnya. Kami pesan flat white menggunakan Ethiopian beans, rekomendasi sang barista (AUD 5/cup). It tastes perfect! Masih ada waktu cukup, kami akhirnya pindah ke coffee shop kedua, The Common Kitchen & Bar. Again, it’s another great coffees with soft and moist banana bread (AUD 15).

Waktunya check-in di Apartment kami @ 889 Collins Street. Lobbynya wangi, fresh brand new tower, luas, dan lengkap dengan peralatan dapur. Senengnya, hanya beberapa langkah dari Airbnb kami ada Woolworths Supermarket (atau biasa disebut Woolies) – jadi kita sekalian groceries shopping dulu. Belanja kebutuhan pokok di Australia tergolong murah, khususnya untuk hasil alam seperti buah, susu, beras atau daging. Nggak perlu bawa makanan dari Indo, kecuali kalo ada personal favorite yang wajib bawa aja ya.

Selesai late lunch dan settle down di Apartemen, kami naik tram ke Southbank/Flinders Street Station. Rileks menghabiskan sunset di taman pinggir sungai Yarra, sambil berfoto-foto menghadap indahnya Skyline Melbourne. Malamnya, kami makan ramen di Hakata Gensuke (AUD 15/orang). Biasanya, kita harus antri cukup panjang di sini, tapi kami cukup beruntung malam itu, karna antriannya yang nggak terlalu mengekor.

Hari Ke-2, Jumat 10 November 2017
Big shopping day! Setelah tidur cukup dan sarapan di Apartemen, kami berbelanja. Hunting titipan teman di beberapa chemist store di Australia (Chemist Warehouse & Priceline), serta beli oleh-oleh kecil di Cotton On, Cotton On Baby, H&M dan Zara yang memang berasa murahnya dibandingin di Indonesia.
Makan siang kami cukup spesial yaitu di Higher Ground. Ini adalah salah satu restoran yang sudah banyak direkomendasikan karena Instagram worthy – so expect a long waiting list ya. Btw, ketika order, jangan lupa tanya seberapa besar porsinya, karena rata-rata porsi makanan di sini ternyata sangat besar.
Benar jika ada yang mengatakan bahwa Australia adalah salah satu surga belanja, apalagi kalo belanjanya di DFO (Direct Factory Outlet) South Wharf. Sesuai namanya, DFO menjual barang-barang seri lama dari ratusan brand terkenal seperti Michael Kors, Kate Spade, Vans, Nike, Clarks, Converse, Bonds, Ben Sherman, Coach, Lacoste dan Tumi. How low is the price?Well, jangan kaget kalo sebagian besar diskonnya lebih dari 50%. Best advise adalah bawa koper kosong dari Jakarta dan isi kopernya dengan baju-baju baru di sana. Hehehe.
Tulisan ini adalah bagian dari blog post series edisi Australia. Ini adalah tulisan pertama. My best advise, baca juga tulisan lainnya di sini ya:

“I love coming home to Melbourne. The first thing I do is have a coffee. It’s just so much better here than anywhere else. It’s better than in Italy and I travel a lot. I crave it.” – Curtis Stone
2 thoughts on “Itinerary 6D/5N di Melbourne (Part 1)”